Rangkuman PAI Kelas 6 Bab 3 - Hidup Damai dengan Saling Memaafkan


A. Buku
Judul : 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD/MI Kelas VI
Bab  :
3 – Hidup Damai dengan Saling Memaafkan
Penerbit :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
________________________________________
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan arti menyatakan penyesalan dan memaafkan.
2. Menjelaskan pentingnya adab menyesal dan memaafkan.
3. Mengidentifikasi ciri-ciri orang yang pemaaf.
4. Menjelaskan hikmah menyatakan penyesalan dan memaafkan.
5. Mempraktikkan sikap meminta dan memberi maaf dalam kehidupan sehari-hari.
________________________________________
C. Konsep Utama
1. Definisi Maaf
    Menurut KBBI: 
    Ungkapan penyesalan atau permintaan ampun
    Menurut Al-Qur’an (Afwu): 
    Menghapus kesalahan/dendam (Q.S. Al-Baqarah: 263).
    Definisi Memaafkan
    Melepaskan hak membalas dan menghapus dendam dengan ikhlas.

2. Pentingnya Menyatakan Penyesalan
Hadis Rasulullah (HR. Al-Bukhari-Muslim):
- Kesalahan yang belum dimaafkan akan mengurangi amal baik di akhirat atau menambah dosa.
- Penyesalan harus disegerakan sebelum kematian.

Syarat Penyesalan yang Baik:
Mengakui kesalahan, menyesal, tidak berdalih, sungguh-sungguh, berjanji tidak mengulang, dan mengembalikan hak (jika terkait harta).

3. Pentingnya Memaafkan
Ciri Orang Bertakwa: 
Memaafkan adalah akhlak utama (Q.S. Al-Baqarah: 263).

Pahala Memaafkan:
Lebih baik dari sedekah yang disertai sikap menyakiti.

Syarat Memaafkan:
Ikhlas, tidak menyisakan dendam, tidak menuntut syarat, dan menghilangkan amarah.

4. Hikmah Saling Memaafkan
  • Mendapat kemuliaan dari Allah
  • Menghapus rasa bersalah dan dendam.
  • Mempererat persaudaraan.
  • Menciptakan ketenangan hidup.
________________________________________
D. Kisah Inspiratif
Rasulullah memaafkan Ikrimah bin Abu Jahal
Ikrimah awalnya memusuhi Nabi karena pengaruh ayahnya (Abu Jahal).
Setelah ayahnya wafat, Ikrimah terus memerangi Islam hingga melarikan diri ke Yaman.
Istri Ikrimah (Ummu Hakim) memohon ampunan Nabi untuk suaminya.
Nabi memaafkan Ikrimah dan melarang sahabat mencela Abu Jahal (sebagai bentuk akhlak mulia).

Pelajaran:
Kekuatan maaf mengubah permusuhan menjadi perdamaian.
Keteladanan Nabi dalam memaafkan musuh.
________________________________________
E. Pesan Utama
Memaafkan bukan kelemahan, tapi kekuatan.
Segera meminta maaf sebelum terlambat.
Hidup damai dimulai dari hati yang bersih dari dendam.

F. Referensi Ayat/Hadis:
Q.S. Al-Baqarah ayat 263  – Keutamaan perkataan baik dan maaf.
Hadis Al-Bukhari-Muslim  – Ancaman bagi yang tidak meminta maaf.
________________________________________
1. Dalil tentang Keutamaan Memaafkan
Q.S. Al-Baqarah (2): 263
قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآ أَذًى ۗ وَٱللَّهُ غَنِىٌّ حَلِيمٌ
Artinya:
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.

Konteks:
Ayat ini dikutip untuk menegaskan bahwa memaafkan lebih mulia daripada sedekah jika disertai sikap menyakiti.
________________________________________
2. Dalil tentang Pahala Memaafkan Ditanggung Allah
Q.S. Asy-Syura (42): 40
وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya:
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setara. Tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (berdamai), maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.

Konteks:
Disebutkan bahwa pahala memaafkan ditanggung oleh Allah, meskipun teks ayat tidak dicantumkan secara lengkap.
________________________________________
3. Hadis tentang Kewajiban Meminta Maaf
Hadis Riwayat Al-Bukhari dan Muslim

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Artinya:
Siapa yang pernah berbuat zalim kepada saudaranya (dalam hal kehormatan, harta, dll.), hendaknya meminta halal (maaf) sekarang juga sebelum datang hari (kiamat) yang tidak berguna dinar dan dirham. Jika ia punya amal baik, akan diambil sesuai kezalimannya. Jika tidak, dosa korban zalim akan dibebankan kepadanya.

Konteks :
Hadis ini menjadi dasar pentingnya segera meminta maaf.
________________________________________
4. Hadis tentang Akhlak Memaafkan
Hadis Riwayat Ahmad dan Al-Hakim
إِنَّ مِنْ أَكْرَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ مَنْ يُعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَهُ
Artinya:
Sesungguhnya termasuk orang yang paling mulia di dunia dan akhirat adalah yang memaafkan orang yang menzaliminya.

Konteks:
Disebutkan sebagai sabda Nabi kepada Ukbah tentang keutamaan memaafkan.
________________________________________
Catatan Penting:
Q.S. Al-Baqarah: 263 dan Hadis Al-Bukhari-Muslim adalah dalil utama yang dicantumkan secara eksplisit dalam dokumen.

Q.S. Asy-Syura: 40 dan Hadis Ahmad dirujuk secara implisit (tanpa teks lengkap) dalam penjelasan materi.

Kisah Ikrimah bin Abu Jahal tidak menyertakan dalil langsung, tetapi menggambarkan praktik memaafkan berdasarkan Sirah Nabawiyah.

Penerapan Materi pada kehidupan sehari-hari :
Menekankan nilai maaf dalam Islam.
Membandingkan konsep maaf dalam KBBI vs. Al-Qur’an.
Analisis kisah Nabi dan sahabat sebagai teladan.


Baca Juga :