Rangkuman PAI Kelas 6 Bab 4 - Hukum Halal dan Haram


A.   Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan definisi halal dan haram.
  2. Menyebutkan dasar hukum halal dan haram dalam Islam.
  3. Mengidentifikasi sebab-sebab halal dan haram (zat, sifat, proses).
  4. Menerapkan ketentuan halal dan haram dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Membuat paparan tentang hukum halal dan haram.

B.   Definisi Halal dan Haram

  1. Halal:

Artinya:

Diizinkan/dibolehkan oleh syariat Islam.

Contoh:

Makanan tanpa kandungan babi, aktivitas baik seperti sedekah.

Dalil:

Q.S. Al-Maidah/5:87 ("Janganlah kamu mengharamkan yang baik yang dihalalkan Allah").

  1. Haram:

Artinya:

Dilarang oleh syariat Islam dan mendatangkan dosa.

Contoh:

Mengonsumsi babi, berjudi, berbuat zalim.

Dalil:

Q.S. Al-Baqarah/2:173 (larangan bangkai, darah, babi).


C.   Dasar Hukum Halal dan Haram

  1. Al-Qur’an: Sumber utama, contoh Q.S. Al-Maidah/5:3.
  2. Al-Hadis: Menjelaskan ketentuan Al-Qur’an, seperti hadis tentang makanan haram.
  3. Ijtihad Ulama: Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang produk halal.

Contoh Penerapan:

Sertifikasi Halal          :

Produk makanan/minuman harus melalui pemeriksaan LPPOM-MUI.

Label Halal                  :

Tanda legal yang wajib dicantumkan pada kemasan.


D.   Sebab-Sebab Halal dan Haram

  1. Zat Asal:

Haram karena zatnya (contoh: babi, bangkai).

Dalil: Q.S. Al-Baqarah/2:173.

  1. Sifat Asal:

Haram karena sifat buruk (contoh: judi, riba).

Dalil: Q.S. Al-Baqarah/2:219.

  1. Proses:

Halal bisa menjadi haram jika prosesnya tidak sesuai syariat (contoh: makanan dimasak dengan alat bekas babi).

Contoh Lain: Uang haram dari korupsi/judi.

E.    Penerapan dalam Kehidupan

  1. Sikap:

Meyakini hukum halal/haram untuk kebaikan (contoh: tidak mubazir makanan).

  1. Perilaku:

Menghindari perbuatan haram (contoh: tidak membuang sampah sembarangan).

  1. Konsumsi:

Memilih produk berlabel halal dan thayyib (baik).

Contoh Nyata:

        Memeriksa logo halal MUI saat berbelanja.

        Menghindari makanan syubhat (meragukan).


F.    Kisah Inspiratif

Abu Bakar dan Makanan Haram:

Abu Bakar memuntahkan makanan setelah tahu diperoleh dari praktik haram (perdukunan).

Hikmah: Konsistensi menjaga kehalalan rezeki.


1.    Q.S. Al-Maidah (5:87)

Topik: Larangan Mengharamkan yang Halal

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Referensi:

Mushaf Al-Qur’an Standar Kemenag RI.

Tafsir Ibnu Katsir (Jilid 3, hlm. 178).


2.    Q.S. Al-Baqarah (2:173)

Topik: Zat Haram (Bangkai, Darah, Babi):

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ

Artinya:
"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah."

Referensi:

Mushaf Al-Qur’an Standar Kemenag RI.

Tafsir Ath-Thabari (Jilid 2, hlm. 345).


3.    Q.S. Al-Baqarah (2:219)

Topik: Dosa Judi dan Khamar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا

Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah: 'Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya'."

Referensi:

Mushaf Al-Qur’an Standar Kemenag RI.

Tafsir Al-Qurtubi (Jilid 3, hlm. 210).


4.    Q.S. An-Nahl (16:44)

Topik: Fungsi Hadis sebagai Penjelas Al-Qur’an

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ

Artinya:
"Dan Kami turunkan Adz-Dzikr (Al-Qur’an) kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka."

Referensi:

Mushaf Al-Qur’an Standar Kemenag RI.

Tafsir As-Sa’di (hlm. 456).


5.    Hadis Riwayat Hakim dan Bazzar

Topik: Kehalalan dan Keharaman Berdasarkan Al-Qur’an

مَا أَحَلَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ حَلَالٌ، وَمَا حَرَّمَ فَهُوَ حَرَامٌ، وَمَا سَكَتَ عَنْهُ فَهُوَ عَفْوٌ

Artinya:
"Apa yang dihalalkan Allah dalam Kitab-Nya adalah halal, apa yang diharamkan-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan-Nya adalah dimaafkan."

Referensi:

Al-Mustadrak ‘ala Ash-Shahihain (Hakim), No. 3197.

Majma’ Az-Zawaid (Al-Haitsami), Jilid 1, hlm. 172.


Catatan Penting:

Validitas Dalil:

Semua ayat Al-Qur’an dirujuk dari mushaf resmi Kemenag RI.

Hadis diperiksa melalui kitab-kitab muktabar seperti Al-Mustadrak dan Majma’ Az-Zawaid.

Kontekstualisasi:

Ayat-ayat ini digunakan dalam materi untuk menegaskan sumber hukum (Al-Qur’an/Hadis) dan contoh praktis (makanan, judi, dll.).

Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam Kelas VI, Kemdikbud 2022.


Baca Juga :