- Diposting oleh : Admin
- pada tanggal : 30 April
Penjelasan Umum
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan arti iman kepada qada dan kadar, jenis-jenis takdir, hikmah dari iman kepada takdir, serta menumbuhkan sikap rendah hati, sabar, dan optimis dalam menghadapi ketetapan Allah.
________________________________________
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan makna iman kepada qada dan qadar.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis takdir beserta contohnya.
3. Menjelaskan hikmah beriman kepada qada dan qadar.
4. Membuat paparan tentang konsep takdir Allah.
5. Menunjukkan sikap rendah hati, sabar, dan optimis sebagai bentuk keyakinan terhadap takdir.
________________________________________
B. Konsep Utama
1. Iman kepada Qada dan Qadar
Qada: Ketetapan Allah yang telah ditetapkan sejak zaman azali (sebelum penciptaan), bersifat mutlak.
Contoh: jenis kelamin, ajal.
Qadar: Perwujudan nyata dari ketetapan Allah yang terjadi sesuai kehendak-Nya.
Contoh: musibah, rezeki.
Dalil: Q.S. Al-Hadid/57:22 menjelaskan bahwa semua kejadian telah tercatat di Lauhulmahfuz.
2. Jenis-Jenis Takdir
Takdir Mubram: Ketetapan pasti yang tidak dapat diubah.
Contoh: kematian (Q.S. Al-A’raf/7:34).
Takdir Mu’allaq: Ketetapan yang bisa berubah melalui ikhtiar dan doa.
Contoh: rezeki, kesuksesan (Q.S. Ar-Ra’d/13:11).
________________________________________
C. Sikap terhadap Takdir Allah
1. Ikhtiar: Usaha sungguh-sungguh (contoh: belajar untuk prestasi).
2. Doa: Memohon kepada Allah sebagai bentuk ibadah (Q.S. Al-Mu’minun/40:60).
3. Tawakal: Berserah diri setelah berusaha dan berdoa (contoh: mengucap hasbunallah).
4. Syukur: Mengucap hamdalah dan taat kepada Allah atas nikmat.
5. Sabar: Menerima cobaan dengan ikhlas tanpa putus asa.
________________________________________
D. Hikmah Beriman kepada Takdir
1. Menyadari kekuasaan mutlak Allah.
2. Menumbuhkan sikap positif (syukur, sabar, optimis).
3. Mendorong manusia untuk berusaha dan berdoa.
4. Menghindari sikap sombong atau putus asa.
________________________________________
E. Kisah Inspirati
Kisah Ibrahim bin Adham:
Menunjukkan tawakal dengan menyerahkan kebutuhan kepada Allah setelah berusaha.
Hikmah:
Keyakinan kepada pertolongan Allah mendatangkan solusi.
________________________________________
F. Karakter yang Ditanamkan
Religius: Meyakini takdir sebagai bentuk keimanan.
Mandiri: Berusaha dan tidak bergantung pada orang lain.
Optimis: Percaya bahwa usaha dan doa akan membawa hasil terbaik.
________________________________________
1. QS. Al-Hadid Ayat 22
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya :
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Relevansi :
Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah sejak awal penciptaan, termasuk takdir manusia.
________________________________________
2. QS. Al-An'am Ayat 11
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا
Artinya :
Dan tiadalah (pula) seseorang dapat mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
Relevansi :
Ayat ini menunjukkan bahwa kematian adalah takdir Allah yang tidak dapat diubah oleh manusia, termasuk dalam kategori taqdir mu'tabar (takdir tetap).
________________________________________
3. QS. Ar-Ra'd Ayat 11
إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.
Relevansi :
Ayat ini menjelaskan bahwa usaha manusia dapat mempengaruhi takdir tertentu, yang dikenal sebagai taqdir mu'allaq (takdir yang bergantung pada tindakan manusia).
________________________________________
4. QS. Al-Baqarah Ayat 153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Relevansi :
Ayat ini mengajarkan pentingnya bersabar dan bertawakal kepada Allah ketika menghadapi takdir-Nya, baik itu kesulitan maupun kemudahan.
________________________________________
5. Hadis Nabi Muhammad SAW tentang Takdir
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Artinya :
Sesungguhnya Allah telah menentukan takdir setiap makhluk sebelum Dia menciptakan langit dan bumi selama 50.000 tahun. (HR. Muslim)
Relevansi :
Hadis ini menegaskan bahwa takdir telah ditetapkan oleh Allah sejak zaman azali, bahkan sebelum penciptaan alam semesta.
________________________________________
6. Hadis Nabi Muhammad SAW tentang Usaha dan Takdir
إِنَّ الرِّزْقَ لَيَطْلُبُ الْعَبْدَ كَمَا يَطْلُبُهُ أَجَلُهُ
Artinya :
Sesungguhnya rezeki akan datang kepada seorang hamba sebagaimana ajalnya telah ditentukan. (HR. Ibnu Majah)
Relevansi :
Hadis ini menunjukkan bahwa rezeki adalah bagian dari takdir Allah, tetapi manusia harus berusaha untuk mendapatkannya.
________________________________________
7. Ijtihad Ulama tentang Taqdir Mu'tabar dan Mu'allaq
Penjelasan :
Para ulama menjelaskan bahwa takdir dibagi menjadi dua jenis:
1. Taqdir Mu'tabar : Takdir yang tetap dan tidak dapat diubah oleh manusia, seperti waktu kematian, kelahiran, dan jenis kelamin bayi.
2. Taqdir Mu'allaq : Takdir yang bergantung pada usaha manusia, seperti hasil ujian, pekerjaan, dan keberhasilan dalam hidup.
Referensi :
Pembagian ini didasarkan pada penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an seperti QS. Ar-Ra'd ayat 11 dan QS. Al-Hadid ayat 22.
________________________________________
8. QS. An-Nisa Ayat 79
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
Artinya :
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka itu disebabkan oleh dirimu sendiri.
Relevansi :
Ayat ini menjelaskan bahwa segala kebaikan berasal dari Allah, sedangkan bencana sering kali disebabkan oleh tindakan manusia sendiri, yang merupakan bagian dari takdir yang dipengaruhi oleh usaha manusia.
Sumber:
Buku Pendidikan Agama Islam Kelas VI, Kemdikbud 2022.
Dalil-dalil Al-Qur'an, hadis, atau ijtihad ulama.
