- Diposting oleh : Admin
- pada tanggal : 29 Agustus
akarbunga.my.id - Bagaimanakah bacaan shalat yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Berikut panduan lengkapnya, mulai dari takbiratul ihram hingga salam, dilengkapi dengan tulisan Arab, transliterasi latin, serta artinya.
Shalat merupakan tiang agama dan ibadah utama yang pertama kali akan dihisab di hari kiamat. Kualitas shalat seseorang sangat menentukan nasibnya kelak. Jika shalatnya dikerjakan dengan baik, ia akan meraih keberuntungan dan kebahagiaan. Namun jika shalatnya tidak benar, maka ia berada dalam kerugian. Salah satu aspek penting dari shalat yang baik adalah bacaan yang sesuai dengan ajaran Nabi.
Perlu diketahui bahwa bacaan shalat yang diajarkan Rasulullah tidak terbatas pada satu lafazh untuk setiap gerakan. Beliau menyampaikan berbagai bacaan yang masing-masing memiliki landasan dari hadits shahih, sebagaimana dikumpulkan oleh para ulama. Keberagaman bacaan ini bukanlah sumber kebingungan, melainkan kemudahan dan bentuk toleransi dalam ibadah. Dengan mengetahui dalil-dalilnya, kita bisa memahami bahwa perbedaan bacaan antar jamaah tidak serta-merta berarti salah, selama masih berdasarkan tuntunan yang sahih.
Takbiratul Ihram
Gerakan pertama dalam shalat adalah takbiratul ihram, yaitu mengucapkan:
اللَّهُ أَكْبَرُ
(Allaahu akbar)
Artinya: Allah Maha Besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca takbir dengan suara yang cukup keras, hingga makmum di belakangnya dapat mendengarnya. Beliau juga memerintahkan jamaah untuk bertakbir ketika imam mengucapkannya:
"Apabila imam mengucapkan 'Allaahu akbar', maka ucapkanlah kalian juga 'Allaahu akbar'." (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi; shahih)
Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram, disunnahkan membaca doa iftitah sebagai bentuk pujian, pemuliaan, dan pengagungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah bersabda:
"Tidak sempurna shalat seseorang hingga ia bertakbir, memuji Allah, menyanjung-Nya, kemudian membaca Al-Qur’an sesuai dengan yang mudah baginya." (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim; shahih)
Berikut beberapa doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah:
Doa Iftitah 1
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
(Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghribi. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa’i wats tsalji wal barod)
Artinya:
Ya Allah, jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah dosaku dengan air, salju, dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Iftitah 2
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
(Alloohu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa)
Artinya:
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang. (HR. Muslim)
Doa Iftitah 3
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
(Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin)
Artinya:
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketundukan, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang pertama berserah diri. (HR. Ibnu Majah)
Doa Iftitah 4 (Pendek)
Doa iftitah ini pendek, namun memiliki keutamaan besar hingga malaikat berebut mencatatnya:
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
(Alhamduli lillaahi hamdan katsiiraan thoyyiban mubaarokan fiih)
Artinya:
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah. (HR. Muslim)
Bacaan Shalat Saat Ruku’
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lain (pada rakaat pertama dan kedua), kita lanjutkan dengan ruku’ sambil mengucapkan takbir: Allaahu akbar.
Berikut beberapa bacaan ruku’ yang diajarkan Rasulullah:
Bacaan Ruku’ 1 (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad)
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi) — 3 kali
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung
Bacaan Ruku’ 2 (HR. Abu Dawud, Ahmad, Al-Baihaqi)
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih) — 3 kali
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya
Bacaan Ruku’ 3 (HR. Bukhari dan Muslim)
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
(Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika, alloohummaghfirlii)
Artinya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami, dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku.
Bacaan Ruku’ 4 (HR. Muslim)
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
(Subbuuhun qudduusun robbul malaa-ikati war ruuh)
Artinya: Mahasuci Engkau, Mahakudus, Tuhan para malaikat dan ruh.
Bacaan Ruku’ 5 (HR. Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ahmad)
اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِى وَبَصَرِى وَمُخِّى وَعَظْمِى وَعَصَبِى
(Alloohumma laka roka’tu wabika aamantu wa laka aslamtu, khosya’a laka sam’ii wa bashorii wa mukhkhii wa ‘adhmii wa ‘ashobii)
Artinya: Ya Allah, hanya kepada-Mu aku ruku’, hanya kepada-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah diri. Hanya kepada-Mu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan syarafku tunduk.
Bacaan Ruku’ 6 (HR. An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ahmad)
اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، أَنْتَ رَبِّي، خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي وَدَمِي وَلَحْمِي وَعَظْمِي وَعَصَبِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ
(Alloohumma laka roka’tu wabika aamantu wa laka aslamtu wa ‘alayka tawakkaltu, anta robbii, khosya’a sam’ii wa bashorii wa damii wa lahmii wa ‘adhmii wa ‘ashobii lillaahi robbil ‘aalamiin)
Artinya: Ya Allah, hanya kepada-Mu aku ruku’, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku berserah diri, dan hanya kepada-Mu aku bertawakal. Engkaulah Tuhanku. Pendengaranku, penglihatanku, darahku, dagingku, tulangku, dan syarafku tunduk kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Bacaan Ruku’ 7 (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i)
سُبْحَانَ ذِى الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
(Subhaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa-i wal ‘adhiimah)
Artinya: Mahasuci Dzat yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan.
Bacaan I’tidal (Bangkit dari Ruku’)
Saat bangkit dari ruku’, Rasulullah membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Sami’alloohu liman hamidah)
Artinya: Allah mendengar orang yang memuji-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian saat berdiri tegak, beliau melanjutkan dengan:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
(Robbanaa walakal hamdu)
Artinya: Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika menjadi makmum, cukup membaca Robbanaa walakal hamdu tanpa mengulangi Sami’alloohu liman hamidah, sebagaimana sabda Nabi:
"Sesungguhnya imam diangkat untuk diikuti… jika imam mengucapkan 'Sami’alloohu liman hamidah', maka ucapkanlah 'Robbanaa walakal hamdu'." (HR. Muslim)
Bacaan I’tidal Lainnya:
I’tidal 2 (HR. Muslim)
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du)
Artinya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepadat langit dan bumi, dan sebanyak apa pun yang Engkau kehendaki setelah itu.
I’tidal 3 (HR. Muslim)
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
(Allohumma robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du, ahlats tsanaa’i wal majdi, laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd)
Artinya: Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepadat langit dan bumi, dan sebanyak apa pun yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang layak dipuji dan dimuliakan. Tiada yang dapat mencegah apa yang Engkau beri, dan tiada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Kemuliaan seseorang tidak berpengaruh terhadap keputusan-Mu.
I’tidal 4 (HR. An-Nasa’i, Abu Dawud)
لِرَبِّيَ الْحَمْدُ، لِرَبِّيَ الْحَمْدُ
(Lirobbiyal hamdu, lirobbiyal hamdu)
Artinya: Segala puji hanyalah bagi Tuhanku, segala puji hanyalah bagi Tuhanku.
I’tidal 5 (HR. Bukhari dan Muslim)
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
(Robbanaa walakal hamdu, hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih)
Artinya: Ya Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu, dengan pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah.
Bacaan ini pernah dibaca oleh seorang sahabat saat i’tidal, dan Rasulullah bersabda bahwa bacaan ini menarik 30 malaikat yang berebut mencatatnya.
Bacaan Shalat Saat Sujud
Saat turun sujud dari i’tidal, Rasulullah membaca takbir: Allaahu akbar, kemudian membaca salah satu bacaan sujud berikut:
Sujud 1 (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah)
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى
(Subhaana robbiyal ‘a’la) — 3 kali
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi
Sujud 2 (HR. Abu Dawud, Ahmad, Al-Baihaqi)
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih) — 3 kali
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya
Sujud 3 (HR. Bukhari dan Muslim)
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
(Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika, alloohummaghfirlii)
Artinya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami, dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku.
Sujud 4 (HR. Muslim)
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
(Subbuuhun qudduusun robbul malaa-ikati war ruuh)
Artinya: Mahasuci Engkau, Mahakudus, Tuhan para malaikat dan ruh.
Sujud 5 (HR. Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ahmad)
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِى وَبَصَرِى وَمُخِّى وَعَظْمِى وَعَصَبِى
(Alloohumma laka sajadtu wabika aamantu wa laka aslamtu, khosya’a laka sam’ii wa bashorii wa mukhkhii wa ‘adhmii wa ‘ashobii)
Artinya: Ya Allah, hanya kepada-Mu aku sujud, hanya kepada-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah diri. Hanya kepada-Mu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan syarafku tunduk.
Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud pertama, bangkit dengan takbir, lalu duduk sejenak sambil membaca:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَعَافِنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
(Allohummaghfirlii warhamnii a’aafinii wahdinii warzuqnii)
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, lindungilah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah aku rezeki. (HR. Abu Dawud)
Atau:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
(Allohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii)
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah aku petunjuk, dan berilah aku rezeki.
Atau:
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْزُقْنِى وَارْفَعْنِى
(Robbighfirlii warhamnii wajburnii warzuqnii warfa’nii)
Artinya: Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah aku rezeki, dan tinggikanlah derajatku.
Tasyahud Awal
Setiap kali beralih dari satu gerakan ke gerakan lain, Rasulullah membaca takbir, kecuali saat bangkit dari ruku’. Saat duduk tasyahud, beliau membaca:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
(Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)
Artinya: Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera tercurah kepadamu wahai Nabi, serta rahmat dan berkah-Nya. Semoga salam sejahtera juga atas kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain (An-Nasa’i), akhirnya: Muhammadan ‘abduhu warosuuluh.
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
(Attahiyyatu lillaah wash sholawaatu wath thoyyibaat... Muhammadan ‘abduhu warosuuluh)
Artinya: Segala penghormatan, shalawat, dan kebaikan hanya bagi Allah... Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Tasyahud Akhir
Bacaannya sama seperti tasyahud awal, ditambah dengan shalawat kepada Nabi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.)
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau limpahkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (HR. Bukhari)
Bacaan Salam
Setelah tasyahud akhir, diakhiri dengan salam. Rasulullah terkadang mengucapkan saat menoleh ke kanan:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
(Assalaamu’alaikum warohmatullooh)
Artinya: Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian. (HR. Muslim)
Atau:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)
Artinya: Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepada kalian. (HR. Abu Dawud)
Saat menoleh ke kiri, beliau terkadang hanya mengucapkan: "Assalaamu’alaikum"
Demikian bacaan shalat lengkap dari takbiratul ihram hingga salam, dilengkapi dengan tulisan Arab, latin, dan artinya. Semoga bermanfaat bagi kita semua dalam memperbaiki kualitas shalat. Wallahu a’lam bish-shawab.
Sumber:
Fiqih Sunnah – Sayyid Sabiq
Fiqih Islam wa Adillatuhu – Syaikh Wahbah Az-Zuhaili
Sifat Shalat Nabi – Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani